Powered by Blogger.

Pages - Menu

Tuesday, September 11, 2012

TUHAN SEDANG MENTERTAWAI KESOMBONGAN ROHANI KITA

Seharian ini aku mencoba menguping di ruang sebelah, yang dihuni oleh para pengikut Kristus yang jelas seagama denganku. Mereka sedang berdiskusi, sampai pada debat dan akhirnya sampai emosi
membicarakan soal keselamatan di luar Gereja Katolik. Setelah kuhitung ada 180 comentar yang bernada pencerahan, maupun bernada debat penuh emosi. Dari 180 comentar aku hanyak sekali menyumbang satu comentar. Namun ada juga dengan penuh semangat memberikan ide-ide cemerlang, namun tidak mau menerima ide-ide pencerahan dari yang lain. Berkelit dengan pemahaman dan konsep eksklusivenya.

Mereka sedang mendiskusikan dan memperdebatkan salah satu dogma, ajaran resmi Gereja pra konsili Vatikan II; Extra Ecclesiam Nulla Salus (EENS): Di luar Gereja Tidak ada keselamatan. Ada pendapat yang menegaskan bahwa di luar Gereja tetap ada keselamatan, karena Rahmat Allah juga bekerja dalam diri mereka dan ada tanggapan dari mereka terhadap rahmat Allah itu seperti yang dikatakan dalam LG.16. Pendapat lain, bahwa sebagai dogma EENS ditunjukan kepada para anggota Gereja Katolik untuk meneguhkan dan menguatkan iman namun bukan berarti membuat kita menutup mata terhadap Rahmat Keselamatan Allah pada dan bagi mereka yang berada di luar Gereja Katolik. EENS tidak pernah ditolak, namun jangan sampai melahirkan kesombongan rohani karena keselamatan tidak semata-mata menjadi milik Gereja Katolik. Dalam iman kita tetap mengakui bahwa hanya Gereja Katolik yang diselamatkan, itu untuk membangun kekuatan Iman ke dalam para anggotanya, namun bukan mengklaim bahwa yang di luar sana tidak ada keselamatan.

Lah kalau demikian, lalu untuk apa mereka beragama? Apakah merekapun harus dipaksakan menjadi Katolik supaya selamat? Padahal menganut salah satu agama itu bukan soal ajaran benar atau tidak tetapi soal SENSUS FIDEI (PERASAAN IMAN). Ah kita terlalu membuang energi untuk mengklaim sebagai yang hanya diselamatkan yang melahirkan kesombongan rohani. Kemarin kita mencercah FPI yang sering melakukan kekerasan atas nama agama, sebagai pembela Tuhan. Kita mencercah pemerintah di beberapa wilayah yang tidak mau mengeluarkan IMB. Namun hari ini kita berdiskusi dan mengklaim sebagai kelompok yang hanya diselamatkan, sedang di luar sana tidak ada, bukankah kitapun sedang menebar kekerasan secara psikologis bagi umat beragama lain.

Akhirnya sayapun angkat bicara dalam sebuah guratan comentar; Di luar Gerejapun mereka diselamatkan...yang dibutuhkan selain iman akan Yesus Kristus namun juga kerendahan hati dan jangan sampai menjadi kesombongan Rohani. Sebab Yesus sendiripun bersabda: Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Mat 7:21-24). Karena bisa saja kita yang setiap saat mengaku beriman pada Kristus dan pasti diselamatkan namun cara hidup dan semangat hidup kita yang merupakan perwujudan iman dalam tindakan nyata tidak selaras dengan semangat dan cara hidup Yesus, maka jujurlah padaNya kita layak disebut penjahat....

Aku kembali merenung, EENS sebagai dogma diberikan agar kita semakin menguatkan iman kita pada Yesus sebagai Jalan, Kebenaran dan Hidup agar kitapun mampu menjadi jalan, kebenaran dan hidup bagi sesama dan bukannya EENS dipakai sebagai landasan diselamatkannya anggota Gereja Katolik sedangkan yang diluar tidak diselamatkan. Berhentilah untuk membangun kesombongan rohani yang sedang menebar kekerasan psikologis bagi agama lain karena Tuhanpun ikut mentertawai kita yang sedang membuang energi demi sebuah dogma EENS. Sebaiknya mari kita mempraktekan dan bukan berteori tentang EENS...!!!

Bumi Etam, Kota Tepian Samarinda:
Lie Jelivan MSF

3 comments:

  1. Baru jadi Imam saja sudah berani membuat pemahaman sendiri tentang dogma, ya? Malu sama janji imamat, dong.

    ReplyDelete
  2. Kalau EENS dimaknai sbg kesombongan rohani itu adalah kesalahan total; kr makna tanggung jawab iman, makna salib ada di dalamnya yg diserahkan Yesus ketika Ia mendirikan GerejaNya. Sama halnya; kalau diluar Gereja di katakan ada keselamatan, adalah kesalahan total ketika kita lupa apa yg bisa menyelamatkan mereka, yaitu kebenaran partial yg terpancar yg sss dg kebenaran yg ada dlm Gereja Katolik.

    Jika kita lupa kudua hal diatas, satu sisi kita akan menjadi sombong rohani atau di satu sisi menjadi indefferentis dan relativistis.

    Jadi sebaiknya berhati-hati mengungkapkan pendapat, toh kita bicara EENS bukan dg pedang untuk membunuh atau untuk memaksakan. Langkah lbh jauh untuk mewujudkan keselamatan itu, mengundang orang untuk masuk dalam persekutuan dalam Yesus melalui Gereja yang didirikanNya.

    ReplyDelete
  3. EENS itu DOGMA mo.

    bukannya di dokumen mana gitu menyatakan kalau seseorang yang bukan karena kesalahannya sendiri tidak mengenal Kristus namun selama hidupnya tulus dan baik juga mendapat tempat di dalam kerajaan Allah.

    tapi barang siapa yang TELAH MENGENAL KRISTUS, namun TIDAK MENCARI DIA, maka Tidak ada keselamatan baginya.

    ---

    ah romo, DILUAR GEREJA KATOLIK TIDAK ADA KESELAMATAN. makanya wajibb hukumnya seorang katolik membawa kembali domba dombaNya yang tersesat, yang sudah mengenal Kristus kedalam persatuan dengan Gereja Katolik.

    ReplyDelete