Powered by Blogger.

Pages - Menu

Monday, September 24, 2012

SEBERKAS CAHAYA DARI PASER

Berada jauh dari kehidupan bising dan hiruk pikuk kota. Bertarung nasib di arena pertambangan dan kelapa sawit dalam geliat mahalnya ekonomi kehidupan di tengah kesederhanaan umat, Tanah Grogot yang di tengah kem ajemukan insan suku, budaya dan agamanya berdiri sebuah karya Allah yang dibangun dari dan atas dasar persekutuan Iman umat Allah membentuk sebuah komunitas Katolik yang dikenal paroki Alleluya Tanah Grogot. Dalam dandanan kesederhanaan dipoles wajah sungai yang tak lagi ramah tak menodai iman mereka untuk bercaya menerangi perjalanan iman seluruh anggotanya. Mereka saling menyalahkan pelita iman saling memancarkan terangnya menerangi ziarah bathin para anggotanya meneguhkan tapak jejak perjalanan misi Gereja di paroki mereka. Di tengah himpitan ekonomi berhadapan dengan harga barang dan kebutuhan hidup yang serba mahal, bukan menyurutkan langkah pelayanan mereka melainkan justru tantangan dan aneka hambatan itu dijadikan sebagai salib yang membebaskan untuk membangun dan menghadirkan Kerajaan Allah di tengah kehidupan umat dalam semangat Kebersamaan dan Gotong Royong. Jarang aku temukan di paroki kota yang nota bene dari segi financial semua serba ada, dari segi manusianya semua serba bisa untuk menyumbang demi terlaksananya karya misi Allah melalui paroki. Seringkali di beberapa paroki kota pelita yang adalah simbol misi membawa terang Kristus dalam Misi Solidaritas dan Pelibatan serta Keterlibatan justru padam bahkan dipadamkan oleh sebagian oknum dengan berbagai alasan: sibuk, hambur-hamburkan uang, tidak ada manfaatnya, alasan oranya tidak bisa diajak kerjasama dan aneka alasan lainnya. Atas alasan itu kita menjadikan Gereja atau paroki seakan menjadi sebuah “monumen mati” dan hanya jadi ruang ritual belaka. Namun di paroki Alleluya tanah Grogot yang dihuni 30-an lebih stasi dalam aura keterbatasan dari segi financial dan kesibukan pekerjaan mereka justru menyalakan tantangan itu menjadi sinar Iman dalam semangat keterlibatan dan pelibatan untuk menghidupkan karya Kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan umat beriman yang salah satunya lewat Temu OMK dua kali dalam setahun. Pertemuan enam bulanan dalam setahun dua kali menunjukan dengan tegas dan jelas bahwa pelita Pastor Paroki, DPP, Dewan Pengurus stasi dan seluruh umat paroki Alleluya Tanah Grogot tidak diletakan di bawa tempat tidur atau disembunyikan melainkan ditempatkan di tempat terbuka melalui peran dan keterlibatan masing-masing untuk menundukung pembinaan iman dan hidup generasi muda Katolik menjadi lebih berkualitas. Kita kadang berdalih tidak ada dana dan kesibukan kerja dan alasan itu seakan menjadi senjata terakhir untuk memadamkan cahaya pelita iman kita. Namun cahaya dari Paser paroki Alleluya Tanah Grogot memancarkan kepada kita bahwa alasan tidak ada dana dan kesibukan kerja bisa diatasi ketika kita masing-masing: Pastor Paroki, DPP, Dewan Pengurus stasi dan seluruh umat beriman mau memancarkan cahaya pelita iman kita lewat peran dan sumbangan masing-masing untuk terlaksananya karya misi Allah melalui paroki kita masing-masing seperti paroki Alleluya Tanah Grogot melalui Rekoleksi enam bulan OMK separoki setiap tahun. Seberkas cahaya dari Paser menjadi Pelita Iman dan Misi bersama: solidaritas, keterlibatan dan pelibatan umat menerangi ziarah iman bersama agar tidak tersesat dan tidak menjadi orang yang menyesatkan. Semoga kita yang masih tersesat dan menyesatkan segera berbalik untuk menerima cahaya dari Paser demi menerangi iman dan paroki kita masing-masing. Jangan padamkan dan sembunyikan cahaya Imanmu Titip Rindu Batu Kajang Lie Jelivan msf

No comments:

Post a Comment